Lahirnya Serikat Buruh Kerakyatan (SBK)
tidak bisa dipisahkan dari kematian Marsinah pahlawan buruh. Marsinah
adalah buruh PT. Catur Putra Surya (CPS) Porong-Sidoarjo yang merupakan
basis pengorganisasiran dari cikal bakal berdirinya SBK. Kematian
marsinah pada tanggal 8 Mei 1993 telah menyadarkan kepada para buruh
untuk memajukan alat perjuangan. Tepatnya 1 tahun pasca kematian
Marsinah yaitu pada tanggal 8 Mei 1994 para buruh mendeklarasikan
organisasi yang bernama kelompok 22. Disebut kelompok 22 karena memang
beranggotakan 22 orang. Dalam perkembangannnya kelompok 22 tidak
mengalami kemajuan yang berarti karena organisasi ini terkesan
eksklusif. Sampai dibentuklah jaringan buruh antar kota (JBAK) yang
beranggotakan kelompok-kelompok buruh dari Surabaya, Tangerang, Solo dan
Bandung. Untuk kelompok buruh dari Surabaya disebut Jaringan Buruh
Antar Kota Surabaya (JBAK Surabaya). Terjadi perkembangan yang pesat
disemua kelompok yang tergabung dalam JBAK. Sebelum Rezim Soeharto Jatuh
pada tahun 1998 kelompok-kelompok ini sudah memajukan organisasinya
menjadi Serikat Buruh. Untuk JBAK Surabaya berubah menjadi SERIKAT BURUH
KERAKYATAN (SBK) yang dicatatkan di Disnaker Surabaya pada Bulan
Agustus 1998.
SBK merupakan serikat buruh non SPSI yang pertama kali
berani mencatatkan diri sebagai organisasi buruh di Disnaker Surabaya.
SBK mengalami perkembangan pesat. Ini bisa dilihat dari semakin
bertambahnya jumlah keanggotaannya sampai 3.500 orang ditengah Soeharto
yang masih berkuasa.
SBK menyadari pentingnya persatuan kaum buruh.
Perlawanan yang hanya dilakukan di Surabaya tidak akan mengubah apapun.
Maka perlu menginisiasi terbentuknya serikat buruh non SPSI yang
berwatak progresif dan militan. Upaya menginisasi terbentuknya serikat
buruh tingkat nasional tidak sia-sia. Ini terbukti dengan terbentuk
Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) pada tahun 2005, dimana
sebagian anggota KASBI adalah dulu yang tergabung dalam jaringan buruh
antar kota (JBAK). Dalam perjalananny Konfederasi KASBI tidak berjalan
sesuai dgn cita2 pembangunan awal dan pada thun 2011 paska kongres ke
3,SBK termasuk salah satu dari 6 Federasi
(tangerang,karawang,Bandung,makassar,medan dn jawa timur)
menyatakan disafiliasi/mundur dari keanggotaan Konfederasi KASBI dan
menginisiasi lahirny satu Konfederasi baru yang mampu mempersatukan
Buruh,pekerja,karyawan dan pegawai lintas Sektor. Dan pada pertemuan
Konferensi nasional Marsinah untuk persatuan gerakan Buruh indonesia di
parung bogor pada tanggal 18-20 juni yg dihadiri oleh 13 federasi
Serikat Buruh,menyepakati 2 hal yg pertama menjadikan Marsinah sebagai
pahlawan Buruh Nasional dan yg kedua memulai tahapan pembangunan
Konfederasi Multi sektor (manufaktur,media,pendidikan,perbankan,jasa dan
BUMN) dgn dibentukny Komite Persiapan Konfederasi Serikat Nasional (KP
KSN) yg bertujuan untuk menjadikan satu Konfederasi Serikat Nasional yg
besar dengan mempersatukan Federasi Serikat Buruh di lintas sektor untuk
melahirkan kepemimpinan nasional dari kaum Buruh itu sendiri. Untuk itu
KP KSN bertugas mengkonsolidasi Federasi2 Serikat serta mempersiapkan
kongres pertama sesuai agenda pada tanggal 11-11-2011.
Maju Lawan Menang !
Federasi Serikat Buruh Kerakyatan - Konfederasi Serikat Nasional