Jumat, 06 Juli 2012

Lahirnya Serikat Buruh Kerakyatan (SBK) tidak bisa dipisahkan dari kematian Marsinah pahlawan buruh. Marsinah adalah buruh PT. Catur Putra Surya (CPS) Porong-Sidoarjo yang merupakan basis pengorganisasiran dari cikal bakal berdirinya SBK. Kematian marsinah pada tanggal 8 Mei 1993 telah menyadarkan kepada para buruh untuk memajukan alat perjuangan. Tepatnya 1 tahun pasca kematian Marsinah yaitu pada tanggal 8 Mei 1994 para buruh mendeklarasikan organisasi yang bernama kelompok 22. Disebut kelompok 22 karena memang beranggotakan 22 orang. Dalam perkembangannnya kelompok 22 tidak mengalami kemajuan yang berarti karena organisasi ini terkesan eksklusif. Sampai dibentuklah jaringan buruh antar kota (JBAK) yang beranggotakan kelompok-kelompok buruh dari Surabaya, Tangerang, Solo dan Bandung. Untuk kelompok buruh dari Surabaya disebut Jaringan Buruh Antar Kota Surabaya (JBAK Surabaya). Terjadi perkembangan yang pesat disemua kelompok yang tergabung dalam JBAK. Sebelum Rezim Soeharto Jatuh pada tahun 1998 kelompok-kelompok ini sudah memajukan organisasinya menjadi Serikat Buruh. Untuk JBAK Surabaya berubah menjadi SERIKAT BURUH KERAKYATAN (SBK) yang dicatatkan di Disnaker Surabaya pada Bulan Agustus 1998.
SBK merupakan serikat buruh non SPSI yang pertama kali berani mencatatkan diri sebagai organisasi buruh di Disnaker Surabaya. SBK mengalami perkembangan pesat. Ini bisa dilihat dari semakin bertambahnya jumlah keanggotaannya sampai 3.500 orang ditengah Soeharto yang masih berkuasa.
SBK menyadari pentingnya persatuan kaum buruh. Perlawanan yang hanya dilakukan di Surabaya tidak akan mengubah apapun. Maka perlu menginisiasi terbentuknya serikat buruh non SPSI yang berwatak progresif dan militan. Upaya menginisasi terbentuknya serikat buruh tingkat nasional tidak sia-sia. Ini terbukti dengan terbentuk Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) pada tahun 2005, dimana sebagian anggota KASBI adalah dulu yang tergabung dalam jaringan buruh antar kota (JBAK). Dalam perjalananny Konfederasi KASBI tidak berjalan sesuai dgn cita2 pembangunan awal dan pada thun 2011 paska kongres ke 3,SBK termasuk salah satu dari 6 Federasi (tangerang,karawang,Bandung,makassar,medan dn jawa timur)
menyatakan disafiliasi/mundur dari keanggotaan Konfederasi KASBI dan menginisiasi lahirny satu Konfederasi baru yang mampu mempersatukan Buruh,pekerja,karyawan dan pegawai lintas Sektor. Dan pada pertemuan Konferensi nasional Marsinah untuk persatuan gerakan Buruh indonesia di parung bogor pada tanggal 18-20 juni yg dihadiri oleh 13 federasi Serikat Buruh,menyepakati 2 hal yg pertama menjadikan Marsinah sebagai pahlawan Buruh Nasional dan yg kedua memulai tahapan pembangunan Konfederasi Multi sektor (manufaktur,media,pendidikan,perbankan,jasa dan BUMN) dgn dibentukny Komite Persiapan Konfederasi Serikat Nasional (KP KSN) yg bertujuan untuk menjadikan satu Konfederasi Serikat Nasional yg besar dengan mempersatukan Federasi Serikat Buruh di lintas sektor untuk melahirkan kepemimpinan nasional dari kaum Buruh itu sendiri. Untuk itu KP KSN bertugas mengkonsolidasi Federasi2 Serikat serta mempersiapkan kongres pertama sesuai agenda pada tanggal 11-11-2011.


Maju Lawan Menang !